Anand Krishna Bagikan Rahasia Kaya Dalam Sekejap dan Total Sukses Dalam Kehidupan
Anand Krishna adalah seorang tokoh spiritual humanis dan juga sekaligus penulis produktif, di dalam suatu kesempatan Anand Krishna berkenan berbagi rahasia kaya dalam sekejap dan rahasia total sukses dalam kehidupan.
Bagi yang ingin mengetahui, bisa melihat pada video yang berjudul “Cara Jadi Kaya Dalam Sekejap”
Buku Panduan “Total Success: Meraih Keberhasilan Sejati”
Di dalam video tersebut, Anand Krishna menyingun tentang Total Sukses, dimana Beliau sudah membagikan tipsnya di dalam buku “Total Success: Meraih Keberhasilan Sejati”. Bagi Anda yang tertarik bisa membaca buku tersebut, berikut ini adalah sedikit kutipan dari penjelasan Beliau di dalam buku tersebut. Mari kita simak bersama-sama . . . .
Yang dimaksud Hill adalah sikap yang tepat. Butir ini awalnya disebut Positive Mental Attitude. Puluhan tahun kemudian ia sendiri mengubahnya menjadi Right Mental Attitude.
Positive thinking dapat dipaksakan. Dengan kekuatan mind atau gugusan pikiran, thoughts atau satuan pikiran bisa dipaksa untuk memikirkan hal-hal yang positif saja. Kendati, itu pun untuk sementara waktu saja, tidak bisa untuk selamanya.
Thoughts atau satuan pikiran bisa mengkristal, memperkuat diri, dan melakukan pemberontakan terhadap gugusan pikiran atau mind. Selalu melayani pemberontakan semacam itu, karena ia sendiri atas kepentinga-kepentingan yang berbeda. Ada negative, dan ada positif, bahkan netral pun ada. Konflik adalah kata lain bagi mind.
Yang dimaksud oleh Hill adalah “sikap yang tepat”, dan bukan pikiran positif. Sikap atau attitude dalam hal ini sesungguhnya bukanlah buah dari mind, tetapi hasil dari kesadaran. Kesadaran itu diraih ketika mind telah terlampaui. Di sini, kita memasuki alam meditasi.
Hill menjelaskan:
Keep the mind on things you want and off the things you don’t want.
Remember the old proverb:
Be very careful what you set your heart on, for you will surely achieve it.
Kesadaran Hill berada jauh di atas para motivator masa kini yang masih memuliakan mind dan positive thinking. Hill justru menasihati kita untuk “mengarahkan mind”. Siapa yang dapat mengarahkan mind? Jelas bukan satuan pikiran atau thoughts yang masih lemah, tetapi kesadaran yang jauh lebih kuat darinya.
Arahkan pikiranmu pada apa yang dikehendaki, dan bukan pada apa yang tidak dikehendaki.
Ingatlah pepatah lama:
Berhati-hatilah dengan apa yang kau kehendaki, karena kau pasti akan memperolehnya.
Hill adalah seorang meditator. Sayangnya referensi dia dalam bidang tersebut sangat terbatas. Ia tahu persis apa yang hendak disampaikannya, tetapi tidak dapat menyampaikan dengan baik.
Keadaan seperti ini juga dialami oleh para penerjemah teks-teks kuno dari Timur yang tidak memiliki cukup kata untuk menjelaskan lapisan-lapisan mind, kesadaran, dan lain sebagainya.
Bagaimana membedakan want dari need?
Mudah, secara harfiah: Keinginan dan Kebutuhan. Sulit, dalam keseharian hidup. Mana keinginan, mana kebutuhan?
Will berada di atas kedua kata tersebut. Bukan keinginan, bukan kebutuhan, tetapi kehendak yang kuat, niat yang kuat. Will mesti melibatkan mind dan heart, kedua-duanya. Menghendaki sesuatu dengan segenap pikiran dan jiwa, itulah will.
Seluruh rumusan Hill sesungguhnya berputar sekitar will power. Tanpa kekuatan kehendak, rumusan Hill akan gugur. Sikap positif pun lahir dari will power. Dan, will power adalah buah dari kesadaran, dari meditasi, dari pelampauan mind.
Karena itu, Sikap Positif atau Positive Mental Attitude dalam bahasi Hill mesti diartikan sebagai Positive Awareness, atau Awareness saja. Kesadaran, titik. Kekuatannya sungguh dahsyat. Gunakan kekuatan ini untuk mengubah hidup. Gunakan kekuatan ini untuk mengubah hidup. Gunakan kekuatan ini untuk mengubah keadaan.
Percayailah kekuatan dirimu.
Diri yang kuat – itulah kebenaranmu.
Berpihaklah pada kebenaran, dan kau pasti jaya.
Ideologi masa lalu yang sudah bobrok masi tetap ingin menguasai kita. Bersenjatakan ideologi tersebut, kelompok-kelompok tertentu ingin memperbudak jiwa kita. Mereka berusaha mematahkan semangat kita pada diri.
Namun Hill mengingatkan:
Truth will be truth regardless of a closed mind, ignorance or the refusal to believe it.
Kebenaran tetaplah kebenaran, walau pikiran yang picik tidak menerima dan menolak kebodohannya.
Kebenaran tidak tergantung pada penerimaan kita. Kebenaran tidak pula terpengaruh pada penolakan kita. Apa pun kata dunia tentang dirimu, itu tidak penting. Apa kata hatimu tentang dirimu, itu penting. Namun, yang paling penting adalah yang kau ketahui tentang dirimu.
Kenalilah dirimu, karena hanya setelah perkenalan itu, maka kau dapat melakukan:
Self Discipline
Di sini ditekankan pentingnya pengolahan diri atau pengaturan diri. Selama ini kita diatur oleh dunia. Mereka memuji, kita bahagia. Mereka memaki, kita sedih. Mereka menghargai, kita senang. Mereka menghujat, kita berang.
Mereka membayar, kita bekerja dengan penuh semangat. Pembayarannya tertunda, maka semangat kita pun mengendur.
Selama ini kita hidup sebagai robot, sebagai alat atau mesin yang dikendalikan oleh dunia. Disuruh berdiri, kita berdiri. Disuruh duduk, kita duduk. Disuruh gerak badan, kita gerak badan. Disuruh berdoa, kita berdoa. Disuruh makan jam tertentu, kita makan. Disuruh tidak makan, kita tidak makan.
Kita merendahkan martabat kita sendiri dengan menjadi “budak pesanan”. Jangan menyalahkan siapa-siapa. Keadaan ini karena ulah kita sendiri. Pikiran kita sudah bukan pikiran kita sendiri. Perasaan kita pun bukan perasaan kita sendiri. Lalu, bagaimana mengendalikannya?
Kita hanya dapat mengendalikan sesuatu yang ada dalam jangkauan kita. Kita tidak dapat mengendalikan sesuatu yang berada di luar jangkauan kita. Saat ini, saying sekali, diri kita sudah berada di luar jangkauan kita.
Siapa yang menybabkan hal itu? Kita sendiri…
Kita memberi wewenang dan hak kepada orang-orang yang tidak waras untuk mengendalikan hidup kita, masyarakat kita, bahkan negara kita. Selama bertahun-tahun kita membudak pada mereka. Salah siapa? Salah kita sendiri. Kenapa mau diperbudak? Bebaskan dirimu dari perbudakan.
Selanjutnya seperti yang dikatakan oleh Hill:
Direct your thoughts, control your emotions, and ordain your destiny!
Arahkan pikiranmu, kendalikan perasaanmu, dan raihlah apa yang telah menjadi takdirmu!
Manusia ditakdirkan untuk hidup sebagai raja. Manusia mewarisi kerajaan dunia ini dari Hyang Maha Memiliki. Tentunya, warisan itu juga dibarengi dengan tanggung jawab. Waridsan yang sangat berharga dari Hyang Maha Mulia ini mesti dijaga, dirawat dengan baik.
Bebaskan diri dari pebudakan pikiran dan perasaan – karena hanyalah setelah itu kita dapat mengolah diri. Para budak tidak memiliki kebebasan untuk mengolah diri. Mereka mesti menjalani perintah majikan mereka. Para budak tidak memiliki pilihan lain kecuali membudak.
Janganlah menjadi budak. Bebas dulu. Kebebasan mesti menjadi agenda utama. Setelah itu, baru hal-hal yang lain.
Hill mengajak kita untuk menyelami meditasi, dan saya sudah banyak menulis tentang meditasi, maka saya tidak akan mengulanginya lagi.
Pengolahan pikiran dan perasaan membutuhkan latihan-latihan tertentu, seperti yang telah saya berikan dalam Seni Memberdaya Diri-1, Sehat dalam Sekejap, dan buku-buku lain.
Kalau saja buku itu tidak hanya dibaca tapi juga dipraktikkan, kita akan menjadi sehat dalam arti kata sebenarnya. Kita menjadi sehat secara holistic, bukan sehat fisik atau raga saja, tetapi juga sehat jiwa.
Olah pikiran dan rasa menyehatkan jiwa kita, setelah itu kesehatan fisik atau raga menyusul dengan sendirinya.
Demikian sekilas pembahasan dari dalam buku “Total Success: Meraih Keberhasilan Sejati”, jika Anda tertarik dan ingin membeli buku tersebut bisa mengubungi WA Order: 087885111979.