Anand Krishna

Pandangan Anand Krishna Terkait dengan Awarness (Kesadaran) Bagi Para Pejalan Spiritual

 

Anand Krishna tokoh spiritual humanis Indonesia, di dalam buku “5 Steps to Awareness: 40 Kebiasaan Orang tercerahkan” Beliau memaparkan pandangan Beliau terkait dengan kesadaran bagi para pejalan spiritual.

Berikut ini adalah sedikit kutipan dari dalam buku “5 Steps to Awareness: 40 Kebiasaan Orang tercerahkan” . . . .

 

 

 

Awarness: Kesadaran

 

Sadarlah bahwa:

  • Truth Alone Triumphs: Pada akhirnya, hanya kebenaran yang selalu jaya. Jangan percaya pada kepalsuan. Jangan mempercayai mereka yang tidak jujur, karena ketakjujuran mereka itu sudah membuktikan bahwa mereka tidak mampu berbuat sesuatu secara jujur.
  • One who Protects Righteousness shall be protected by Righteousness: Ia yang berpihak pada kebajikan akan dilindungi oleh kebajikan. Kebaikan menghasilkan kebaikan, dan kejahatan menghasilkan kejahatan. Ini adalah Hukum Alam.

 

Kesadaran menuntut kejujuran, kebaikan…… Dan, kita mesti mulai dari diri kita. Adakah saya jujur dengan diri saya sendiri? Apakah aku telah berbuat baik terhadap diriku?

Jujur dengan diri sendiri berarti tidak melakukan sesuatu yang dapat kusesali di kemudian hari. Berbuat baik terhadap diri sendiri berarti tidak bertindak di luar hukum-hukum alam sebagaimana telah kita ulas dalam bagian lain buku ini. Karena dengan melanggar hukum-hukum alam yang mencelakan diri.

Kesadaran juga berarti menjawab dua pertanyaan dengan sejujur-jujurnya, yaitu:

Pertama: Apakah aku puas dengan apa yang kulakukan?

Ke dua: Apakah pekerjaanku hanya menguntungkan diriku sendiri (termasuk keluarga dan orang terdekat) atau juga menguntungkan orang lain (termasuk bangsa dan negara)?

Bila aku tidak puas dengan apa yang kukerjakan, dan bertahan di tempat kerja hanya karena gaji  atau karena tidak punya pilihan lain, aku bukanlah orang yang sukses.

Gajiku boleh tinggi, fasilitas yang kuperoleh boleh wah, tapi tanpa kepuasan aku bukanlah orang yang berhasil, karena tolok ukur utama keberhasilan adalah kepuasan diri, kebahagiaan.

Puas dengan pekerjaan tidak berarti seorang ‘pelayan terus’. Ia mesti puas dengan pekerjaan “melayani”, tetapi tidak terus sebagai “pelayan terus”. Bila ia puas dengan pekerjaan melayani, pada suatu ketika ia bias menjadi [emilik hotel atu restoran, atau bidang usaha lain di mana pelayanan menjadi sangat penting.

Bila Anda tidak suka melayani, jadilah seorang politisi di negeri Entahmanasia, karena di sana para politisi tidak perlu melayani. Di sana para politisi bias mendapatkan gaji dan tunjangan tanpa bekerja untuk rakyat yang memilihnya…….. cukup mementingkan diri, keluarga, kroni dan kerabat.

Seorang teman menanggapi saya: “berarti para politisi kita, oops,  salah, para politisi di negeri Entahmanasia itu sudah betul dong! Mereka suka dengan pekerjaan mereka. Mereka menikmatinya. Berarti mereka sudah sadar.”

Sudah, tapi baru setengah. Dan, setengah sadar tidak lebih baik dari setengah waras. Berarti, dia setengah gila.

Dua pertanyaan di atas tidak dapat dipisahkan. Keduanya adalah dwitunggal. Aqku puas dengan apa yang kulakukan, tetapi apakah pekerjaanku bermanfaat bagi orang lain? Seorang politisi atau pemimpin mesti bertanya: Apakah pekerjaanku memberi manfaat kepada rakyatku, kepada mereka yang bekerja untukku, kepada bangsa dan negara, dan dunia?

Seorang teman bekerja di hotel, tetapi selalu menganggap hotel sebagai tempat maksiat. Setiap melihat sepasang anak manusia check in, pikirannya selalu mengacau, “Mereka pasti bukan suami istri.” Dari mana kau tahu? Entah, feeling saja. Nah, orang yang ber-feeling super seperti dia tak akan pernah sukses dalam pekerjaannya. Feeling seperti itu pun muncul karena memang tidak puas dengan pekerjaannya.

Semestinya ia memahami hal itu, dan mencari pekerjaan lain. Ketika saya berusaha untuk membantu dirinya melihat persoalan yang ada, ia berterus terang, “Y, tapi cari pekerjaan lain susah….”

Ya, sudah. Berarti, kau mesti berubah. Bila tidak bisa memperoleh pekerjaan yang kau sukai, yang sesuai dengan seleramu, kau harus belajar menyukai pekerjaanmu sekarang ini. Kau harus mengubah seleramu. Kecuali kau memang tidak mau berhasil, tidak mau sukses, dan cukup puas dengan keadaanmu, dengan posisimu saat ini.

Cintailah pekerjaanmu. Bila kau tidak mencintai pekerjaanmu, pekerjaan itu tak akan membawa hasil yang memuaskan.

Saya mencintai pekerjaan saya. Keberhasilan saya hari ini, pertama karena cinta saya terhadap pekerjaan. Ke dua, karena saya selalu bertanya pada diri sendiri, “Have I been beneficial to others?” Adakah apa yang kulakukan ini bermanfaat bagi orang lain?

Banyak teman seprofesi yang berhenti di tempat. Kenapa? Karena mereka hanya menjawab pertanyaan pertama. Mereka puas dengan apa yang mereka lakukan, tetapi lupa bertanya apakah yang mereka lakukan bermanfaat bagi orang lain atau tidak.

Mereka kaya raya. Salah seorang di antaranya sekarang membangun pencakar langit. Keluarga, kerabat dan kroninya ikut menjadi kaya. Istrinya ibarat Pohon Natal berjalan. Tetapi, apakah semua itu bermanfaat bagi negara, bagi bangsa, apalagi bagi dunia?

Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang hidup dalam ketakutan. Mereka membutuhkan kegemerlapan berlian untuk menciptakan rasa oercaya diri. Mereka belum berhasil. Janganlah meniru mereka.

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, kata kunci bagi kesadaran adalah kebenaran dan kebajikan, truth dan righteousness. Kebenaran dan kebajikan dalam pikiran, ucapan dan perbuatan – itulah rahasia sukses.

 

 

Discipline: Disiplin

Bagi Shankara disiplin adalah ketekunan dan keceriaan. Shankara tidak setuju dengan disiplin yang dipaksakan. Disiplin tidak bisa dari luar, mesti dari dalam diri. Manusia tidak dapat didisiplinkan. Ia mesti mendisiplinkan diri.

Disiplin yang dipaksakan bukan disiplin, tetapi paksaan murni. Seorang yang dipaksa untuk berbuat sesuatu, pada suatu ketika pasti memberontak. Ada kalanya sekelompok manusia dapat dipaksa untuk mengikuti suatu pola hidup tertentu selama beribu-ribu tahun, namun suatu ketika masyarakat itu sendiri melakukan pemberontakan.

Disiplin diri berarti tekun, bukan karena dipaksa, tetapi karena sadar bahwa ketekunan itu dibutuhkan; bahwa ketekunan itu demi kebaikan dirinya juga, maka ia tetap ceria. Ya, orang menetapkan disiplin bagi dirinya tidak pernah berkeluh kesah. Ia juga tidak mencari perhatian. Ia tidak mengaduh-aduh. Ia selalu ceria.

Kadang, kita dipaksa untuk berpuasa, entah oleh dokter atau oleh siapa, maka sepanjang waktu kita mencari perhatian. Seolah kita sedang doing favor dengan berpuasa. Kita mengharapkan simpati dari setiap orang. Kita menuntut dan menagih belas kasihan dari setiap orang yang tidak berpuasa. Pada ekstrimnya kita merasa bahwa orang-orang yang tidak ikut berpuasa itu adalah jiwa-jiwa yang berdosa dan penghuni neraka.

Shankara menganjurkan puasa, tetapi tidak memaksa. Ia menjelaskan manfaat dari puasa, selanjutnya ia berharap kita dapat memutuskan sendiri mau berpuasa atau tidak.

Jangan berbicara banyak, bicaralah secukupnya, bukan karena dipaksa, tapi karena sadar bahwa dengan berbicara banyak Anda memboroskan energi.

Disiplin tanpa paksaan membuat Anda selalu ceria, selalu dalam keadaan bahagia. Ada kalanya Anda melanggar peraturan, namun peraturan yang Anda langar itu adalah peratiran Anda sendiri, maka tidak ada rasa salah berlebihan. Anda akan menyadari kelemahan diri dan akan berusaha untuk mengatasinya dengan penuh sukacita.

Jalan hidup, perjalanan kehidupan, tidak selalu mulus. Ada kalanya jalan Anda berlubang. Ada kalanya Anda jatuh. So what? Bangkitlah kembali dan lanjutkan perjalanan.

 

 

Action (in Accordance with Your Awareness: Bertindaklah sesuai dengan Kesadaranmu

Mengenal diri, menjaga pergaulan, kesadaran serta disiplin diri – semuanya itu untuk apa? Shankara tidak membahas filasafat. Ia sedang mengajak kita untuk bertindak – act! Tanpa action, tanpa tindakan, semuanya itu tak berguna. Sebaliknya, action tanpa kesadaran dan disiplin malah berbahaya.

Saya masih ingat betul kata-kata yang terucapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhono saat Konferensi Perubahan Iklim di Bali tahun 2007. Beliau mengharapkan semua pihak bertindak sesuai dengan hati nurani, clear conscience , heart, and mind. Idealnya memang demikian. Tinggal, kita belajar untuk mendengar suara hati nurani.

Satu-satunya cara untuk itu adalah dengan mengheningkan cipta. Teknik ini dikuasai oleh leluhur kita, sehingga mereka bisa membangun, maju, danberjaya hingga berabad-abad.

Sekarang, kita mengaitkan Teknik tersebut dengan kejawen, pasundan, animism, dan sebagainya. Padahal, warisan kita itu justru diakui oleh seluruh dunia. Saying sekali kalua kita sendiri salah mengerti……

Kita berdoa sepanjang hari…. baik, bagus. Tetapi, jangan lupa berdiam diri untuk beberapa saat, supaya dapat mendengar suara hati, suara Tuhan….. Kemudian, bertindaklah sesuai dengan suara hati itu.

 

Bagaimana?

Menarik sekali bukan! Bagi yang ingin terus melanjutkan, silahkan buku lembaran demi lembaran buku “5 Steps to Awareness: 40 Kebiasaan Orang tercerahkan” buah karya Anand Krishna, buku tersebut diterbitkan oleh: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Untuk pembelian buku bisa menghubungi WA Order: 087885111979 

Saadhanaa Panchakam adalah karya klasik yang banyak dirujuk oleh penyelam kedalaman, penimba makna, dan pencari kebenaran. Karya terakhir Mahaguru Shankara ini memaparkan Lima Langkah Menuju Pencerahan dan Empat Puluh Kebiasaan Orang yang Tercerahkan. Selami karya ini dan songsong pencerahan Anda!

 

 

Penjelasan Anand Krishna Tentang Viveka
Anand Krishna Menasehati Untuk Berkarya Tanpa Memikirkan Hasil Akhir
Anand Krishna Beri Penjelasan Tentang Pikiran yang Tak Bercabang
Anand Krishna Berpesan: Jangan Takut!
Anand Krishna Menjelaskan Jika Manusia Hasil Proses Evolusi yang Sangat Panjang
Anand Krishna Mengingatkan Apa Yang Dimakan Bisa Berdampak Pada Pemikiran Seseorang
Anand Krishna Menjelaskan Tentang Karma
Anand Krishna Mengingatkan Pentingnya Pembersihan Diri Dalam Laku Spiritual
HS Dillon Dimata Anand Krishna
Gagal Move On? Ini Dia Tips Dari Anand Krishna Untuk Mengatasi Gagal Move On
Anand Krishna Bagikan Cara Instan Menjadi Kaya
Anand Krishna Bagikan Rahasia Kaya Dalam Sekejap
Anand Krishna Tentang “Defisiensi DMT dan Dampaknya”
Dalam Buku Yoga Sutra Patanjali Anand Krishna Ungkap Rahasia Yoga Secara Holistik
Anand Krishna Jelaskan Tentang DMT dan Pengalaman Spiritual
Anand Krishna Jelaskan Makna Tersembunyi Dari Asta Brata
Anand Krishna Center Singaraja di Resmikan
Pandangan Anand Krishna Terkait dengan Awarness (Kesadaran)
Kiat Total Success Ala Anand Krishna
Anand Krishna Ungkap Makna Tersembunyi Dalam Mahabharata
Buku Yoga Terbaik Buah Karya Anand Krishna

 

 

Links